BLANGKEJEREN,INSETGALUS.co – Kepala Dinas Kesehatan Gayo Lues Riadussalihin, mengungkapkan ada perbedaan data antara pusat dengan daerah terkait stunting.
Salihin mengungkapkan pada tahun 2021 sebanyak 24 persen yang mengalami stunting di Gayo Lues, sedangkan data dari pusat tercatat 42,9 persen stunting.
“Setelah kita kroscek, ternyata hasilnya berbeda, “ kata Riadussalihin didampingi Radli stafnya fungsional analisis, Selasa (25/10/2022).
Dikatakannya, untuk stunting ada dua sumber data, pertama sumber dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporang Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) yang dilakukan oleh Dinas terkait.
Kemudian survei kedua dilaksanakan oleh Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Pusat.
Dijelaskannya, pihaknya melakukan survei dari sumber EPPGM yang dilaksanakan oleh pihaknya, yang mencakup pelayanan gizi perseorangan, lebih bersifat layanan individu mencakup upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative.
“Hasil survey pusat hanya mengeluarkan angka global secara umum per kabupaten, tidak terinci,” jelas Salihin.
Makanya sebut Salihin, pihaknya tidak bisa mengakses siapa, dan dimana objek stunting yang diterbitkan oleh survey dari pusat. Mereka hanya memberikan angka persentase per kabupaten.
Bahkan sebut Salihin, pihak provinsi saja tidak memiliki data akurat stunting by name by address.
Liputan : Tim