BLANGJERANGO,INSETGALUS – Ada dua model penjajahan gaya baru saat ini, pertama melalui Narkoba dan kedua melalui Terorisme.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Gayo Lues Drs Alhudri, MM, dalam sambutannya ketika memantau keberhasilan program GDAD (Grand Design Alternative Development) bersama Kepala BNN RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si beserta rombongan, Senin, (22/1/2024) di Desa Penosan, Kecamatan Blangjerango, Kabupaten Gayo Lues.
“Alhamdulillah, Gayo Lues secara menyeluruh menolak keras bentuk terorisme dan mendukung BNN memberantas narkoba di Kabupaten Gayo Lues melalui berbagai program pemberantasan yang terus digencarkan,” kata Pj Bupati Gayo Lues.
Dikatakan, permasalahan narkoba saat ini dinilai bukan sekedar masalah bisnis haram, melainkan sebagai bentuk penjajahan model baru. Jika di masa perjuangan musuh tampak jelas, namun dengan narkoba saat ini musuh tidak ketahuan.
Menurut Alhudri, wajar menilai narkoba sebagai penjajahan model baru karena Indonesia sekarang memiliki bonus demografi mengingat pada tahun 2025-2045 usia produktif lebih banyak dibanding usia tidak produktif. Menurutnya, ini merupakan kekuatan luar biasa yang dimiliki bangsa.
Sambungnya, para sindikat narkoba terus mengincar Indonesia agar tetap atau berada di posisi bawah dan bisa dijadikan sebagai sarang narkoba. Dengan demikian mereka berharap bisa mengambil kekayaan Indonesia.
Alhudri, menambahkan modus narkoba terus berevolusi. Evolusi dari yang kecil hingga besar dan terus berubah termasuk jenisnya.
Hadirnya BNN dengan membawa perubahan melalui program GDAD, ternyata mampu mengubah prilaku masyarakat dari terlarang secara hukum (menanam ganja) dan beralih pada tanaman komoditi legal yang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.